Bantuan Sosial
Data Penerima Bantuan Sosial Covid-19
Berikut Data Penerima Bantuan berdasarkan jenis bantuan :
Data Penerima Bantuan Sosial Covid-19 Kabupaten Paser
Total Penerima : 20.448 Orang
Bantuan Sosial Tunai (BST)
Total Penerima : 6.878 Orang
Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH)
Total Penerima : 6.566 Orang
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)
Total Penerima : 12.177 Orang
Data Covid-19
Data Pemantauan COVID-19 Kabupaten Paser
Pembaruan Tanggal : 23 Juli 2020, Pukul 12:00 WITA (Data dengan istilah lama).
ODP (Orang Dalam Pemantauan)
850
Total ODP
644
Proses Pemantauan
206
Selesai Pemantauan
PDP (Pasien Dalam Pengawasan)
157
Total PDP
5
Perawatan /
Menunggu Hasil Lab.
152
Pasien Pulang /
Hasil Negatif
Kasus Terkonfirmasi COVID-19
305
Kasus Positif
284
Sembuh
7
Meninggal
Pembaruan Terakhir: 30 November 2020, Pukul 12.00 WITA (Data dengan istilah baru).
Kasus Terkonfirmasi COVID-19
832 58
TERKONFIRMASI POSITIF
224 13
DENGAN GEJALA
608 45
TANPA GEJALA
738 43
Sembuh
73 12
Dirawat/Isolasi
21 3
Meninggal
1733 0
Suspek
2 0
Probable
1733 0
Kontak Erat
1333 0
Discarded
Data Pantau Kabupaten
Peta Sebaran Kasus COVID-19 di Kabupaten Paser
*Sumber data berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten Paser.
*Kasus Suspek yaitu :
- Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)* DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal;
- Orang dengan salah satu gejala/tanda ISPA* DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi/probable COVID-19;
- Orang dengan ISPA berat/pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit DAN tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan;
*Kasus Probable yaitu : Kasus suspek dengan ISPA Berat/ARDS/meninggal dengan gambaran klinis yang meyakinkan COVID-19 DAN belum ada hasil pemeriksaan laboratorium RT-PCR.
*Kasus Konfirmasi yaitu : Seseorang yang dinyatakan positif terinfeksi virus COVID-19 yang dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium RT-PCR. Kasus konfirmasi dibagi menjadi 2:- Kasus konfirmasi dengan gejala (simptomatik)
- Kasus konfirmasi tanpa gejala (asimptomatik)
- Kontak tatap muka/berdekatan dengan kasus probable atau kasus konfirmasi dalam radius 1 meter dan dalam jangka waktu 15 menit atau lebih;
- Sentuhan fisik langsung dengan kasus probable atau konfirmasi (seperti bersalaman, berpegangan tangan, dan lain-lain);
- Orang yang memberikan perawatan langsung terhadap kasus probable atau konfirmasi tanpa menggunakan APD yang sesuai standar;
- Situasi lainnya yang mengindikasikan adanya kontak berdasarkan penilaian risiko lokal yang ditetapkan oleh tim penyelidikan epidemiologi setempat (penjelasan sebagaimana terlampir);
- Seseorang dengan status kasus suspek dengan hasil pemeriksaan RTPCR 2 kali negatif selama 2 hari berturut-turut dengan selang waktu >24 jam;
- Seseorang dengan status kontak erat yang telah menyelesaikan masa karantina selama 14 hari;
- Kasus konfirmasi tanpa gejala (asimptomatik) yang tidak dilakukan pemeriksaan follow up RT-PCR dengan ditambah 10 hari isolasi mandiri sejak pengambilan spesimen diagnosis konfirmasi;
- Kasus probable/kasus konfirmasi dengan gejala (simptomatik) yang tidak dilakukan pemeriksaan follow up RT-PCR dihitung 10 hari sejak tanggal onset dengan ditambah minimal 3 hari setelah tidak lagi menunjukkan gejala demam dan gangguan pernapasan;
- Kasus probable/kasus konfirmasi dengan gejala (simptomatik) yang mendapatkan hasil pemeriksaan follow up RT-PCR 1 kali negatif, dengan ditambah minimal 3 hari setelah tidak lagi menunjukkan gejala demam dan gangguan pernapasan;
*Kematian yaitu : kematian COVID-19 untuk kepentingan surveilans adalah kasus konfirmasi/probable COVID-19 yang meninggal.
NO | KECAMATAN | SUSPEK | KONTAK ERAT | TERKONFIRMASI | SEMBUH | ISOLASI/DIRAWAT | MENINGGAL |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Tanah Grogot | 659 | 659 | 443 | 385 | 47 | 11 |
2 | Paser Belengkong | 146 | 146 | 57 | 45 | 11 | 1 |
3 | Kuaro | 223 | 223 | 79 | 75 | 3 | 1 |
4 | Muara Samu | 24 | 24 | 5 | 5 | 0 | 0 |
5 | Muara Komam | 12 | 12 | 12 | 12 | 0 | 0 |
6 | Long Ikis | 147 | 147 | 42 | 38 | 3 | 1 |
7 | Long Kali | 169 | 169 | 23 | 20 | 2 | 1 |
8 | Batu Sopang | 192 | 192 | 159 | 151 | 2 | 6 |
9 | Batu Engau | 142 | 142 | 9 | 4 | 5 | 0 |
10 | Tanjung Harapan | 19 | 19 | 3 | 3 | 0 | 0 |
TOTAL KABUPATEN PASER
|
1733 | 1733 | 832 | 738 | 73 | 21 |
Data Pantau Nasional
Peta Sebaran Kasus COVID-19 di Indonesia
(COVID-19)
Corona Virus Disease 2019
COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh Novel Coronavirus
(2019-nCoV), jenis baru coronavirus yang pada manusia menyebabkan
penyakit mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East
Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernapasan Akut Berat/ Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Pada 11 Februari 2020, World Health Organization (WHO) mengumumkan
nama penyakit yang disebabkan 2019-nCov, yaitu Coronavirus Disease
(COVID-19).
GEJALA
Gejala umum berupa demam ≥38°C, batuk kering, dan sesak napas. Jika ada orang yang dalam 14 hari sebelum muncul gejala tersebut pernah melakukan perjalanan ke negara terjangkit, atau pernah merawat/kontak erat dengan penderita COVID-19, maka terhadap orang tersebut akan dilakukan pemeriksaan laboratorium lebih lanjut untuk memastikan diagnosisnya.
PENULARAN
Seseorang dapat terinfeksi dari penderita COVID-19. Penyakit ini dapat menyebar melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung atau mulut pada saat batuk atau bersin. Droplet tersebut kemudian jatuh pada benda di sekitarnya. Kemudian jika ada orang lain menyentuh benda yang sudah terkontaminasi dengan droplet tersebut, lalu orang itu menyentuh mata, hidung atau mulut (segitiga wajah), maka orang itu dapat terinfeksi COVID-19. Seseorang juga bisa terinfeksi COVID-19 ketika tanpa sengaja menghirup droplet dari penderita. Inilah sebabnya mengapa kita penting untuk menjaga jarak hingga kurang lebih satu meter dari orang yang sakit.
Mengalami Gejala Mirip COVID-19?
Periksa Mandiri COVID-19 adalah salah satu cara untuk membantu mempercepat tindakan apakah Anda sehat atau memiliki gejala yang memerlukan pemeriksaan dan pengujian lebih lanjut mengenai COVID-19
(COVID-19)
MELINDUNGI DIRI DAN ORANG LAIN
Sampai saat ini COVID-19 belum memiliki vaksin, sehingga cara terbaik untuk tidak terinfeksi adalah dengan menghindari terekspos virus.
COVID-19 dapat menyebar dari orang ke orang melalui tetesan kecil (droplet) saat batuk atau bersin. Droplet tersebut juga bisa saja menempel pada benda-benda disekitar kita. Maka yang bisa Anda lakukan adalah:
- Sering mencuci tangan dengan sabun atau hand-sanitizer
- Hindari menyentuh area wajah, terutama hidung, mulut, dan mata
- Bersihkan permukaan benda yang disentuh banyak orang menggunakana disinfectant
- Menerapkan Social Distancing dan hindari kontak fisik dengan sesama
- Jaga jarak 1-3 meter dengan orang lain
- Wajib menggunakan masker (diutamakan masker kain) jika keluar rumah
- Tetap tinggal di rumah, bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah di rumah

Infografis
Infografis
Berita
Publikasi Perkembangan COVID-19 di Kabupaten Paser
F.A.Q
Pertanyaan yang Sering Ditanyakan
-
Apakah Coronavirus dan COVID-19?
Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernapasan Akut Berat/Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan, Tiongkok, pada Desember 2019, kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2), dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19).
-
Apa saja gejala COVID-19?
Gejala umum berupa demam ≥38C, batuk kering, pilek, nyeri tenggorokan / susah menelan dan sesak napas. Jika ada orang dengan gejala tersebut pernah melakukan perjalanan ke negara terjangkit atau pernah merawat/kontak dengan penderita COVID-19, maka terhadap orang tersebut akan dilakukan pemeriksaan laboratorium lebih lanjut untuk memastikan diagnosisnya.
-
Seberapa bahaya COVID-19 ini?
Seperti penyakit pernapasan lainnya, infeksi 2019-nCoV dapat menyebabkan gejala ringan termasuk pilek, sakit tenggorokan, batuk, dan demam. Beberapa orang mungkin akan menderita sakit yang parah, seperti disertai pneumonia atau kesulitan bernafas. Walaupun fatalitas penyakit ini masih jarang, namun bagi orang yang berusia lanjut, dan orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya (seperti, diabetes dan penyakit jantung), mereka biasanya lebih rentan untuk menjadi sakit parah.
-
Bagaimana cara mencegah penularan COVID-19?
Hingga saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah penularan COVID-19.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah tertularnya virus ini adalah:
- Menjaga kesehatan dan kebugaran agar sistem imunitas/ kekebalan tubuh meningkat.
- Mencuci tangan menggunakan air dan sabun atau hand-rub berbasis alkohol. Mencuci tangan sampai bersih selain dapat membunuh virus yang mungkin ada di tangan kita, tindakan ini juga merupakan salah satu tindakan yang mudah dan murah. Sekitar 98% penyebaran penyakit bersumber dari tangan. Karena itu, menjaga kebersihan tangan adalah hal yang sangat penting.
- Ketika batuk dan bersin, upayakan menjaga agar lingkungan Anda tidak tertular. Tutup hidung dan mulut Anda dengan tisu atau dengan lengan (bukan dengan telapak tangan).
- Menjaga jarak saat berbicara dengan orang lain, sekurang- kurangnya satu meter, terutama dengan orang yang sedang menderita batuk, pilek/bersin dan demam. Saat seseorang terinfeksi penyakit saluran pernafasan, seperti 2019-nCoV, batuk/bersin dapat menghasilkan droplet yang mengandung virus. Jika kita terlalu dekat, virus tersebut dapat terhirup oleh kita.
- Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut. Tangan menyentuh banyak hal yang dapat terkontaminasi virus. Jika kita menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang terkontaminasi, maka virus dapat dengan mudah masuk ke tubuh kita.
- Gunakan masker penutup mulut dan hidung ketika Anda sakit atau saat berada di tempat umum.
- Buang tisu dan masker yang sudah digunakan ke tempat sampah, lalu cucilah tangan Anda.
- Menunda perjalanan ke daerah/negara dimana virus ini ditemukan.
- Hindari bepergian ke luar rumah kecuali untuk kegiatan mendesak atau saat Anda merasa kurang sehat, terutama jika Anda merasa demam, batuk, dan sulit bernapas. Segera hubungi petugas kesehatan terdekat, dan mintalah bantuan mereka. Sampaikan pada petugas jika dalam 14 hari sebelumnya Anda pernah melakukan perjalanan terutama ke negara terjangkit, atau pernah kontak erat dengan orang yang memiliki gejala yang sama. Ikuti arahan dari petugas kesehatan setempat.
- Selalu pantau perkembangan penyakit COVID-19 dari sumber resmi dan akurat. Ikuti arahan dan informasi dari petugas kesehatan dan Dinas Kesehatan setempat. Informasi dari sumber yang tepat dapat membantu Anda melindungi dari Anda dari penularan dan penyebaran penyakit ini.
-
Bagaimana manusia bisa terinfeksi COVID-19?
Seseorang dapat terinfeksi dari penderita COVID-19. Penyakit ini dapat menyebar melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung atau mulut pada saat batuk atau bersin. Droplet tersebut kemudian jatuh pada benda di sekitarnya. Kemudian jika ada orang lain menyentuh benda yang sudah terkontaminasi dengan droplet tersebut, lalu orang itu menyentuh mata, hidung atau mulut (segitiga wajah), maka orang itu dapat terinfeksi COVID-19. Atau bisa juga seseorang terinfeksi COVID-19 ketika tanpa sengaja menghirup droplet dari penderita. Inilah sebabnya penting untuk memakai masker dan menjaga jarak dengan orang lain.
Sampai saat ini, para ahli masih terus melakukan penyelidikan untuk menentukan sumber virus, jenis paparan, dan cara penularannya. Tetap pantau sumber informasi yang akurat dan resmi mengenai perkembangan penyakit ini.
-
Apakah COVID-19 dapat menular melalui udara?
Tidak. Hingga saat ini penelitian menyebutkan bahwa virus penyebab COVID-19 ditularkan melalui kontak dengan tetesan kecil (droplet) dan saluran pernapasan.
-
Berapa lama virus ini bertahan di permukaan benda?
Sampai saat ini belum diketahui dengan pasti berapa lama COVID-19 mampu bertahan di permukaan suatu benda, meskipun studi awal menunjukkan bahwa COVID-19 dapat bertahan hingga beberapa jam, tergantung jenis suatu benda, suhu, atau kelembaban lingkungan.
Namun desinfektan sederhana dapat membunuh virus tersebut sehingga tidak mungkin menginfeksi orang lagi. Dan membiasakan cuci tangan dengan air dan sabun, atau handrub berbasis alkohol, serta hindari menyentuh mata, mulut atau hidung (segitiga wajah) lebih efektif melindungi diri Anda.
-
Apakah sudah ada vaksin atau obat untuk COVID-19?
Vaksin untuk mencegah infeksi COVID-19 sedang dalam tahap pengembangan/uji coba.
-
Siapa saja yang berisiko terinfeksi COVID-19?
Orang yang tinggal atau bepergian di daerah di mana virus COVID-19 bersirkulasi sangat mungkin berisiko terinfeksi. Mereka yang terinfeksi adalah orang-orang yang dalam 14 hari sebelum muncul gejala melakukan perjalanan dari negara terjangkit, atau yang kontak erat, seperti anggota keluarga, rekan kerja atau tenaga medis yang merawat pasien sebelum mereka tahu pasien tersebut terinfeksi COVID-19.
Petugas kesehatan yang merawat pasien yang terinfeksi COVID-19 berisiko lebih tinggi dan harus konsisten melindungi diri mereka sendiri dengan prosedur pencegahan dan pengendalian infeksi yang tepat.
-
Manakah yang lebih rentan terinfeksi coronavirus: orang yang lebih tua atau orang yang lebih muda?
Tidak ada batasan usia orang-orang dapat terinfeksi oleh coronavirus ini (COVID-19). Namun orang yang lebih tua dan orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya (seperti asma, diabetes, penyakit jantung, atau tekanan darah tinggi) tampaknya lebih rentan mengalami gejala yang lebih parah.
-
Apakah masker kesehatan dapat mencegah COVID-19?
Iya. Namun, Anda dapat menggunakan masker kain (berlapis 3) karena masker kesehatan dibutuhkan oleh petugas medis.
-
Apakah saya harus selalu menggunakan masker?
Iya. Anda wajib untuk selalu menggunakan masker saat berkegiatan di luar rumah. Masker yang digunakan dapat berupa masker kain (berlapis 3).
-
Apakah antibiotik efektif dalam mencegah atau mengobati COVID-19?
Tidak. Antibiotik hanya bekerja untuk melawan bakteri, bukan virus. Karena COVID-19 disebabkan oleh virus, maka antibiotik tidak bisa digunakan sebagai sarana pencegahan atau pengobatan. Namun, jika Anda dirawat di rumah sakit dan didiagnosis COVID-19, Anda mungkin akan diberikan antibiotik, karena seringkali terjadi infeksi sekunder yang disebabkan bakteri.
Kontak
Hubungi Kami
Media Center
Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Paser
Alamat:
Komplek Perkantoran Gentung Temiang Jl. Kesuma Bangsa Km. 5,5 Gedung A Lantai 2 Kav. 1 Tana Paser Kode Pos 76211
Email:
administrator@gmail.com
Telp/SMS/WA:
081549601340 / 08125499838